PENGARUH KONSUMSI SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN GEJALA HOTFLASHES PADA WANITA PERIMENOPAUSE DI KLINIK INSAN MULIATAHUN 2022
Abstract
Siklus hidup reproduksi seorang wanita secara normal yaitu mengalami menarche, masa reproduksi, dan masa menopause. Menopause menandai periode fisiologis kritis dalam kehidupan wanita. Menopause sendiri didahului oleh keadaan transisi yakni perimenopause, Pada periode perimenopause sering kali disertai sejumlah gejala, seperti hotflashes (rasa panas) yang dilaporkan sebagai salah satu gejala yang paling mengganggu bagi wanita. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Susu Kedelai Terhadap Penurunan Gejala Hotflashes Pada Wanita Perimenopause Di Klinik Insan Mulia. Penelitian ini menggunakan metode one group pre test-post test dengan kuisioner Daily Dairy of Hotflashes (DDHF). Populasi penelitian ini adalah wanita perimenopause usia 42-51 tahun di Klinik Insan Mulia. Sampel penelitian ini adalah wanita perimenopause dengan gejala hotflashes di Klinik Insan Mulia yang berjumlah 18 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Non purposive sampling (Purpose sampling), Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan bahwa hasil negative rank pada nilai mean rank 8.50 dan Sum of Rank 136.00 dengan tingkat hotflashes yaitu ringan 14 (77,8%) responden dan pada tingkat sedang 4 (22,2%) responden artinya terjadi penurunan pada gejala hotflashes dan terdapat hubungan yang signifikan antara Konsumsi Susu Kedelai Terhadap Penurunan Gejala Hotflashes dengan nilai p value = 0,000 yang berarti p < α = 0,05. Responden juga diberikan edukasi berupa booklet tentang manfaat dan cara membuat susu kedelai secara mandiri dirumah. Diharapkan selanjutnya wanita perimenopause dapat melanjutkan konsumsi susu kedelai secara mandiri.
References
Berliana. 2019. “Pengaruh Senam Aerobik Low Impact Terhadap Hot Flashes Pada Wanita Perimenopause Di Magelang Tengah Tahun 2019.” Jurnal Kesehatan 17(1): 74–84.
Fitri, agus zaenul, and Nik Haryanti. 2020. “Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif,Kualitatif Dan Reasarch and Development.” Madani media: 115.
Furlong, Orlaith N. et al. 2020. “Consumption of a Soy Drink Has No Effect on Cognitive Function but May Alleviate Vasomotor Symptoms in Post-Menopausal Women; a Randomised Trial.” European Journal of Nutrition 59(2): 755–66. http://dx.doi.org/10.1007/s00394-019-01942-5.
Handayani, Sri, Yopi Suryatim Pratiwi, and Nurul Fatmawati. 2020. “Produk Olahan Kedelai (Glycine Max (L.) Merill) Mengurangi Gejala Pada Wanita Menopause.” Jurnal Kesehatan Qamarul Huda 8(1): 63–67.
Hasnita, Evi, Neila Sulung, and Nanda Novradayanti. 2019. “Pengaruh Pemberian Olahan Tempe Kukus Terhadap Gejala Hot Flashes Pada Ibu Menopause.” Jurnal Endurance 4(3): 496.
Kaur, Rupinder, Madhu Bhat, and Surinder Kumar. 2020. “Role of Soy Isoflavones on Hotflashes in Menopause Women.” International Journal of Clinical Obstetrics and Gynaecology 4(6): 93–96.
Nainggolan, Tinawati. 2021. “Science Midwifery.” Science Midwifery 9(1): 470–75. www.midwifery.iocspublisher.org.
Pengabdian, Jurnal et al. 2021. “MENOPOUSE DI TINGKIR SALATIGA JAWA TENGAH Prodi Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan.” 3(3): 30–36.